SMALL ECO FESTIVAL: SAYANGI IBU PERTIWI, GERAKAN NYATA PEDULI LINGKUNGAN

Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan semakin mendesak untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat, khususnya generasi muda. Menjawab tantangan tersebut, Yayasan Pendidikan Sekolah BIRU menggelar sebuah acara bertajuk Small Eco Festival dengan tema besar “Sayangi Ibu Pertiwi”. Acara ini berlangsung pada 12–14 Januari 2024 di Objek Wisata Tirta Jemeluk, Desa Purwakerthi, Karangasem. Festival ini menjadi ruang kolaborasi antar komunitas, lembaga, dan masyarakat untuk meneguhkan semangat kepedulian terhadap bumi, sekaligus menunjukkan langkah nyata dalam aksi penyelamatan lingkungan.

Rangkaian Kegiatan Festival

Pelaksanaan Small Eco Festival dibagi dalam tiga hari penuh dengan agenda yang beragam, meliputi edukasi, aksi nyata, hingga hiburan berbasis lingkungan.

Hari Pertama: Seminar dan Aksi Nyata

Festival dibuka pada 12 Januari 2024 dengan seminar dari Yayasan Ikan Kecil. Seminar ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya ekosistem laut dan pesisir bagi keberlangsungan hidup manusia. Peserta diajak untuk melihat bagaimana sampah plastik dan pencemaran laut telah mengancam biota laut, sekaligus mencari solusi sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari.

 

Setelah sesi seminar, kegiatan dilanjutkan dengan Clean Up Beach dan Underwater Clean Up. Puluhan peserta, termasuk relawan dari berbagai komunitas, turun langsung membersihkan area pantai Jemeluk serta melakukan aksi penyelaman untuk mengangkat sampah yang mengotori dasar laut. Aktivitas ini tidak hanya simbolis, melainkan aksi nyata untuk mengembalikan keindahan dan kebersihan laut yang menjadi sumber kehidupan masyarakat pesisir. Semangat kebersamaan begitu terasa saat masyarakat, aparat, dan mahasiswa bergabung membersihkan lingkungan dengan penuh antusiasme.

Hari Kedua: Kreativitas dan Edukasi

Memasuki 13 Januari 2024, rangkaian acara berlanjut dengan nuansa yang lebih meriah dan kreatif. Agenda pertama adalah Lomba Eco Fashion Show, sebuah ajang yang mengajak anak-anak dan remaja untuk berkreasi menggunakan bahan-bahan daur ulang. Lewat kegiatan ini, mereka belajar bahwa sampah sebenarnya masih memiliki nilai guna jika dikelola dengan tepat. Gaun, kostum, dan aksesoris unik hasil kreasi peserta berhasil memukau penonton sekaligus memberi pesan kuat tentang pentingnya pengelolaan limbah.

Selain itu, hadir pula seminar dari komunitas Peduli Alam, yang menekankan pada pentingnya konservasi lingkungan darat dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Seminar ini menambah wawasan peserta untuk tidak hanya fokus pada laut, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem daratan.

 

Di penghujung hari, peserta diajak belajar memilah dan memilih sampah. Kegiatan edukatif ini sangat penting untuk mengajarkan kebiasaan sederhana namun berdampak besar: memisahkan sampah organik dan anorganik. Dengan keterampilan dasar ini, masyarakat dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di laut atau tempat pembuangan akhir.

Hari Ketiga: Pembukaan dan Apresiasi

Menariknya, 14 Januari 2024 menjadi puncak acara sekaligus penutup festival. Agenda utama adalah pembukaan acara resmi yang diisi dengan sambutan-sambutan dari berbagai pihak pendukung. Dalam sesi ini, panitia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik secara moral, material, maupun tenaga. Sambutan juga menjadi ajang refleksi bahwa festival ini bukan akhir, melainkan awal dari gerakan kolektif menjaga Ibu Pertiwi.

Dukungan dan Kolaborasi.

Terselenggaranya Small Eco Festival tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem memberikan izin penuh penggunaan area publik Objek Wisata Tirta Jemeluk sebagai lokasi utama kegiatan. Pemerintah Desa Purwakerthi juga mendukung penuh dengan turut serta memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang terlibat.

Dukungan lain datang dari berbagai partnership yang bergerak di bidang lingkungan dan pariwisata, antara lain: Calypso Diving Bali, Peduli Alam – Amed, Trash Hero – Amed, serta Yayasan Ikan Kecil. Para sponsorship juga tidak kalah penting, seperti Seamount Hotel Bali, Kura-Kura Dive, JFC Amed, Good Stuff, Hotel Uyah Amed, Into Indo, dan masih banyak lainnya. Tidak ketinggalan, keterlibatan Koramil Abang dan UKM Mapala Karang Bhumandala STKIP Agama Hindu Amlapura yang berpartisipasi langsung dalam kegiatan clean up pantai dan laut, menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk aparatur negara dan mahasiswa.

Dampak dan Makna Kegiatan.

Small Eco Festival bukan sekadar rangkaian acara tahunan, melainkan sebuah gerakan nyata yang memiliki makna mendalam.

Pertama, festival ini berhasil mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan cara-cara sederhana yang bisa diterapkan sehari-hari.

Kedua, kegiatan clean up membuktikan bahwa kolaborasi antar komunitas, lembaga, dan masyarakat mampu memberikan hasil nyata. Pantai yang bersih dan dasar laut yang bebas dari sampah plastik adalah bukti konkret dari kerja bersama.

Ketiga, festival ini menciptakan ruang kreativitas melalui lomba eco fashion show yang mengajarkan nilai keberlanjutan dalam bentuk yang menyenangkan dan inspiratif. Anak-anak belajar bahwa menjaga lingkungan bisa dilakukan sambil berkarya dan bergembira.

Keempat, dukungan penuh dari berbagai pihak memperlihatkan bahwa isu lingkungan telah menjadi kepedulian bersama. Dengan sinergi seperti ini, upaya melestarikan alam akan semakin kuat dan berkelanjutan.

Penutup.

Small Eco Festival dengan tema “Sayangi Ibu Pertiwi” menjadi momentum berharga bagi masyarakat Karangasem, khususnya Desa Purwakerthi, untuk menyatukan langkah dalam mencintai bumi. Selama tiga hari, kegiatan ini telah memberikan pelajaran penting, aksi nyata, serta inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga alam.

Dengan dukungan pemerintah, komunitas, lembaga, dan sponsor, festival ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa diwujudkan bersama-sama. Semoga semangat Sayangi Ibu Pertiwi tidak berhenti di festival ini saja, melainkan terus tumbuh menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan demi bumi yang lebih hijau, laut yang lebih bersih, dan masa depan yang lebih baik.